· Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.
· Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a. Fisika ---> pemuaian ke segala arah
b. Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan tubuh.
c. Biologis ---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah meningkat
· Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Elektromagnetis
d. Gelombang ultrasonik
a. Metode konduksi
· Tergantung pada :
- luas daerah kontak
- perbedaan temperatur
- lama melakukan kontak
- material konduksi panas
· Dapat berupa :
1. Kantong air panas/botol berisi air panas ---> efisien untuk pengobatan nyeri daerah perut
2. Handuk panas ---> efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang otot
3. Mandi uap (Turkish Bath) ---> efisien untuk relaksasi otot untuk penyegaran
4. Lumpur panas (Muds Packs) ---> dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan dan dapat mencegah kehilangan panas
5. Wax Bath/Parafin Bath ---> efisien untuk transfer panas pada tungkai bawah terutama pada orang tua.
6. Electric pads ---> dengan cara melingkari kawat elemen panas dengan dibungkus asbes.
- Neuritis
- Sinusitis
- Contusio
- Low back pain
b. Metode radiasi
· Digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran) seperti pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.
· Sumber radiasi :
1. Electric fire à ada 2 tipe :
a. Old type fire à 750 watt dengan range radiasi antara merah mendekati infra merah dan panjang gelombang < 15.000 Ao.
b. Pencil bar type à menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.
2. Infra merah.
- Untuk mendapatkan infra merah digunakan lampu pijar 250 – 1.000 watt yang diberi filter merah.
- Gelombang yang digunakan 8.000 – 40.000 nm (1 nm = 10-9)
- Penetrasi energi/gelombang pada kulit + 3 mm
- Metode radiasi dengan infra merah secara umum = metode konduksi panas tapi lebih efektif karena penetrasinya lebih dalam.
c. Metode elektromagnetis
· Ada 2 metode :
1. Short weve diathermy
Transfer panas dapat dilakukan ke dalam tubuh dengan 2 cara :a. Teknik Kondensor
Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plateHal ini sesuai dengan hukum Joule :
H =
dimana H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I = arus (ampere)
T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)
b. Inductothermy
Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialirkan listrik. Dengan cara ini jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu koil.Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan medan magnet bolak-balik di dalam jaringan à timbul panas di daerah yang bersangkutan.
· Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy 1 MHz sudah cukup untuk memanaskan jaringan.
· Kegunaan short wave diathermy :
- kram otot (muscle spam)
- nyeri intervertebral
- penyakit degeneratif persendian
- bursitis (radang bursa)
2. Micro Wave Diathermy
· Lebih mudah dibandingkan short wave diathermy.
· Micro wave diathermy termasuk gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang sangat tinggi.
· Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
· Pada tahun 1940 à frekuensi 900 MHz lebih efektif dan dihasilkan dengan memakai magnetron.
· Penyakit yang memerlukan pengobatan micro wave diathermy :
- patah tulang (fracture)
- keseleo (sprain)
- bursitis
- radang tendon
d. Metode gelombang ultrasonik
DI BIDANG KESEHATAN
· Pembagian suhu rendah :
- dingin (cold) : 25oC sampai -10oC
- krio (erye) : di bawah -10oC
· Penggunaan suhu dingin dalam kehidupan sehari-hari :
- peningkatan produktivitas
- menghambat proses pembusukan
· Penggunaan suhu dingin di bidang kesehatan :
- menurunkan temperatur penderita yang mengalami demam
- memberikan kesegaran badan
- penyimpanan darah (bank darah)
- penyimpanan sperma (bank sperma)
- penyimpanan sumsum tulang (bone and marrow)
- penyimpanan jaringan tubuh
- penyimpanan obat-obatan
· Pengaruh suhu rendah krio pada jaringan (= kriobiologi) berupa efek patologis pada jaringan yang terkena temperatur krio.
· Efek patologis yang dimaksud :
a. Krio adhesia (menghasilkan adhesi)
b. Krio nekrosis (mematikan jaringan)
c. Efek hemostatis
d. Efek anastesi