2.pengobatan energi untuk pengobatan

Penggunaan energi panas untuk pengobatan


· Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.

· Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a. Fisika ---> pemuaian ke segala arah
b. Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan tubuh.
c. Biologis ---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah meningkat
· Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Elektromagnetis
d. Gelombang ultrasonik

a. Metode konduksi
· Tergantung pada :
- luas daerah kontak
- perbedaan temperatur
- lama melakukan kontak
- material konduksi panas

· Dapat berupa :
1. Kantong air panas/botol berisi air panas ---> efisien untuk pengobatan nyeri daerah perut
2. Handuk panas ---> efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang otot
3. Mandi uap (Turkish Bath) ---> efisien untuk relaksasi otot untuk penyegaran
4. Lumpur panas (Muds Packs) ---> dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan dan dapat mencegah kehilangan panas
5. Wax Bath/Parafin Bath ---> efisien untuk transfer panas pada tungkai bawah terutama pada orang tua.
6. Electric pads ---> dengan cara melingkari kawat elemen panas dengan dibungkus asbes.

Metode 1 – 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan :
- Neuritis
- Sinusitis
- Contusio
- Low back pain

b. Metode radiasi
· Digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran) seperti pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.

· Sumber radiasi :
1. Electric fire à ada 2 tipe :
a. Old type fire à 750 watt dengan range radiasi antara merah mendekati infra merah dan panjang gelombang < 15.000 Ao.
b. Pencil bar type à menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.

2. Infra merah.
- Untuk mendapatkan infra merah digunakan lampu pijar 250 – 1.000 watt yang diberi filter merah.
- Gelombang yang digunakan 8.000 – 40.000 nm (1 nm = 10-9)
- Penetrasi energi/gelombang pada kulit + 3 mm
- Metode radiasi dengan infra merah secara umum = metode konduksi panas tapi lebih efektif karena penetrasinya lebih dalam.
c. Metode elektromagnetis
· Ada 2 metode :
1. Short weve diathermy
Transfer panas dapat dilakukan ke dalam tubuh dengan 2 cara :
a. Teknik Kondensor
Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate



Pada permukaan elektrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliran bolak balik (AC) molekul-molekul dalam tubuh menjadi gitasi akibat kenaikan temperatur.
Hal ini sesuai dengan hukum Joule :
H =
dimana
H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I  = arus (ampere)
T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)
b. Inductothermy
Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialirkan listrik. Dengan cara ini jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu koil.











Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan medan magnet bolak-balik di dalam jaringan à timbul panas di daerah yang bersangkutan.
· Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy 1 MHz sudah cukup untuk memanaskan jaringan.

· Kegunaan short wave diathermy :
- kram otot (muscle spam)
- nyeri intervertebral
- penyakit degeneratif persendian
- bursitis (radang bursa)


2. Micro Wave Diathermy
· Lebih mudah dibandingkan short wave diathermy.
· Micro wave diathermy termasuk gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang sangat tinggi.
· Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
· Pada tahun 1940 à frekuensi 900 MHz lebih efektif dan dihasilkan dengan memakai magnetron.
· Penyakit yang memerlukan pengobatan micro wave diathermy :
- patah tulang (fracture)
- keseleo (sprain)
- bursitis
- radang tendon

d. Metode gelombang ultrasonik






PENGGUNAAN ENERGI DINGIN
DI BIDANG KESEHATAN
· Pembagian suhu rendah :
- dingin (cold) : 25oC sampai -10oC
- krio (erye) : di bawah -10oC

· Penggunaan suhu dingin dalam kehidupan sehari-hari :
- peningkatan produktivitas
- menghambat proses pembusukan

· Penggunaan suhu dingin di bidang kesehatan :
- menurunkan temperatur penderita yang mengalami demam
- memberikan kesegaran badan
- penyimpanan darah (bank darah)
- penyimpanan sperma (bank sperma)
- penyimpanan sumsum tulang (bone and marrow)
- penyimpanan jaringan tubuh
- penyimpanan obat-obatan

· Pengaruh suhu rendah krio pada jaringan (= kriobiologi) berupa efek patologis pada jaringan yang terkena temperatur krio.

· Efek patologis yang dimaksud :
a. Krio adhesia (menghasilkan adhesi)
b. Krio nekrosis (mematikan jaringan)
c. Efek hemostatis
d. Efek anastesi